Tanggal 30 April selalu menjadi momen istimewa bagi Yayasan SHEEP Indonesia (YSI). Setiap tahunnya, hari ini dirayakan sebagai hari ulang tahun lembaga. Namun, tahun ini terasa lebih spesial karena YSI genap berusia 20 tahun. Dua dekade tentu bukanlah perjalanan yang singkat—itulah sebabnya peringatan kali ini bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga menjadi momen refleksi.
Refleksi menjadi penting untuk menengok kembali apa saja yang telah dilakukan YSI selama ini, dampak apa yang telah dihasilkan—khususnya bagi masyarakat—dan sejauh mana nilai-nilai serta spirit yang selama ini diyakini masih terus dijalankan oleh seluruh elemen organisasi. Berangkat dari semangat refleksi tersebut, seremoni 20 tahun YSI mengangkat tema "Belajar Nilai dan Spirit dari Pah Humphrey dan Bang Frans." Siapa kedua sosok ini?
Pah Humphrey dan Bang Frans adalah dua tokoh penting dalam sejarah perjalanan YSI. Kiprah mereka sebagai ketua dan sekretaris Dewan Pembina turut memberi makna dalam perjalanan dinamika organisasi, keduanya telah menjadi sumber inspirasi, wawasan, dan keteladanan, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai pelayanan, keberpihakan pada masyarakat kecil, tetap meletakkan budaya dalam relasi kerja, kedisiplinan, dan semangat solidaritas yang menjadi pembelajaran yang tak dapat dinilai namun terdokumentasi tidak hanya di dokumen tapi juga di memori mereka yang mengenal Pak Humphrey dan Bang Frans. Salah satu warisan yang terus dihidupi YSI hingga kini adalah motto yang selalu diulang Pah Humphrey, sebuah kutipan dari Albert Einstein: “Hidup yang bermakna adalah hidup untuk sesama atau orang lain.” Kalimat ini bukan hanya menjadi motto yang diakui YSI sampai saat ini, tetapi telah menjadi napas dalam setiap langkah pelayanan YSI selama 20 tahun terakhir.
Sebagai bentuk penghormatan dan warisan semangat, dalam acara puncak perayaan ulang tahun, YSI menghadirkan sahabat, kolega, dan keluarga dari Pah Humphrey dan Bang Frans. Tujuannya adalah untuk menyalakan kembali api semangat dan mengenang nilai-nilai yang dapat menginspirasi —khususnya kepada para staf muda. Ini menjadi pengingat bersama bahwa dalam setiap kerja pelayanan, nilai dan spirit adalah kompas yang harus terus dijaga dan diwariskan.
Tak hanya seremoni, momen ini juga menjadi ajang menguatkan relasi yang hangat bagi mereka yang pernah terlibat dalam keluarga besar YSI dari awal, proses dan saat ini. Sebagai penutup, seluruh peserta diajak menuliskan mimpi dan harapan mereka untuk YSI ke depan. Tulisan-tulisan ini kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kapsul waktu (time capsule), yang akan dibuka kembali saat YSI merayakan ulang tahun ke-25.