Indonesia menghadapi risiko perubahan iklim yang tinggi, dan hal ini menuntut masyarakat, terutama di desa-desa yang rentan, untuk memiliki kemampuan beradaptasi serta melakukan tindakan pencegahan dini. Memahami kebutuhan ini, Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) dan Save The Children Indonesia (STC) menginisiasi terbentuknya Sekolah Peringatan Dini Partisipatif (SPDP). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Program SPDP terdiri dari 30 sesi yang dirancang untuk memberdayakan kelompok siaga di tiga kecamatan (Ibun, Rancaekek, dan Baleendah). Dalam 30 sesi, peserta diajak mempelajari berbagai aspek penting adaptasi perubahan iklim, mulai dari mengenali potensi ancaman hingga strategi adaptasi dan pencegahan.
Salah satu keunikan program ini adalah keterlibatan Jaga Balai, sebuah komunitas swadaya yang dibentuk oleh masyarakat setempat. Jaga Balai berfungsi sebagai fasilitator dalam proses "peer learning" yang tidak hanya berbasis materi dan silabus, tetapi juga pengalaman nyata. Metode ini memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam dan relevan bagi peserta.
Selama program, masyarakat di tiga kecamatan tersebut diajarkan cara menganalisis cuaca, melakukan pemantauan visual, dan memprediksi bencana menggunakan pendekatan lokal dan sains. Salah satu aspek menarik dari program ini adalah pengembangan alat-alat pembacaan sederhana, seperti cloud viewer atau alat pembaca keadaan awan, yang dibuat oleh peserta menggunakan kardus dan foto yang mereka ambil sendiri. Selain itu, peserta juga dilatih untuk menganalisis dan mengkomunikasikan temuan dan hasil pemantauan mereka.Program ini juga menerapkan pre-test dan post-test untuk mengevaluasi kemajuan peserta dan mengukur efektivitas penyerapan materi.
Menurut salah satu peserta, mereka kini memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menganalisis cuaca dan memprediksi bencana. Mereka juga lebih peka dalam memantau kondisi lingkungan secara visual dan mampu mengambil tindakan pencegahan dini. Alvianto, manajer program CBCCA, menekankan pentingnya pendekatan yang menggabungkan pengetahuan lokal dan sains untuk meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dini bencana.
Sekolah Peringatan Dini Partisipatif adalah program yang penting dan bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas masyarakat ketiga kecamatan dalam menghadapi perubahan iklim. Melalui pelatihan yang komprehensif dan terukur, tim siaga desa ditingkatkan kemampuannya untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Dengan demikian, mereka menjadi tim yang lebih solid dan mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk membantu masyarakat dalam upaya pencegahan dini terhadap perubahan iklim.