Selama kurang lebih dua tahun, anggota OMB Dhei Ta Pe Kaddi di Desa Eimadake telah mempelajari dan menerapkan metode pemeliharaan ternak babi yang dikembangkan bersama Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) melalui sekolah lapang. Penerapan metode ini dilakukan mulai dari cara pembangunan kandang, pemilihan anakan, perawatan kadang sampai dengan pembesaran ternak.
Dari total 12 anggota kelompok, lima orang telah mulai menggunakan/mereplikasi metode yang dikembangkan bersama YSI untuk pemeliharaan dan pengelolaan ternak babi di rumah mereka. Metode ini mencakup berbagai aspek, mulai dari desain dan pengelolaan kandang hingga pengolahan limbah. Kandang dibangun dengan memperhatikan bentuk bangunan yang tepat dan jarak yang aman dari rumah penduduk, serta pengolahan limbah yang efisien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan ternak.
Selain itu, para anggota juga mempelajari teknik-teknik penting dalam pemilihan anakan babi. Mereka mempraktekkan cara mengecek kualitas kesehatan babi, seperti memastikan babi terlihat lincah, memiliki nafsu makan yang baik, serta kondisi kotoran yang normal dan pertumbuhan yang baik. Pemberian pakan juga menjadi perhatian utama. Jika sebelumnya babi hanya diberi makan sisa makanan manusia, kini pakan yang diberikan lebih terjaga kualitas dan komposisi takarannya untuk memastikan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan babi yang sehat.
Perubahan paling signifikan yang terlihat adalah anggota yang memiliki ternak babi kini tidak lagi melepasliarkan babinya. Mereka mulai menerapkan biosekuriti untuk menjaga kesehatan babi dan kebersihan kandang. Penerapan biosekuriti ini terbukti berhasil, terutama ketika beberapa waktu lalu, ternak babi di desa tersebut berhasil lolos dari serangan virus ASF yang telah menjangkiti sebagian besar ternak babi di Sabu Raijua.
Selain aspek teknis, ada juga keberhasilan dalam hal manajemen dan administrasi. Anggota kelompok mulai menerapkan sistem pembukuan di kandang rumahan mereka. Dengan adanya pembukuan ini, mereka mampu mengefisienkan pengeluaran dalam pengelolaan ternak dan mendapatkan perhitungan yang tepat ketika akan menjual babi mereka. Selain itu, dengan adanya sistem ini, keberadaan babi yang berkeliaran di sekitar jalan perkampungan juga mulai berkurang, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan tertata.
Melalui penerapan teknik-teknik yang lebih baik dalam pemeliharaan ternak, pengelolaan lingkungan, dan manajemen keuangan, anggota kelompok tidak hanya meningkatkan kualitas dan kesehatan ternak babi mereka tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan mereka.