Pada tanggal 10 September 2023, Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) bersama dengan Organisasi Masyarakat Basis (OMB) Tafena Hit Kuan telah menyelenggarakan sebuah kampanye yang melibatkan anak-anak dan orang tua yang mayoritas dari komunitas gereja Karisin setempat kegiatan tersebt dihadiri lebih dari 40 orang anak-anak dan dewasa. Kampanye tersebut dilakukan dalam bentuk kegiatan memasak publik dengan mengenalkan penggunaan bahan pangan lokal serta permainan yang mendorong pemahaman pentingnya pangan lokal. Kampanye dan edukasi juga difokuskan anak-anak agar minat mereka untuk konsumsi pangan lokal meningkat.
Dari temuan di desa Oefeto menunjukkan bahwa mereka cenderung lebih menyukai nasi (beras) dan memiliki pandangan bahwa pangan lokal yang tersedia tidak sebanding dalam hal rasa dibandingkan dengan nasi. Situasi ini menyebabkan masyarakat mulai mengabaikan pangan lokal dan menganggapnya sebagai opsi yang kurang berkualitas jika dibandingkan dengan beras. Diketahui juga, mayoritas penduduk di daerah ini (Oefeto) bukanlah petani beras, dan jika ada yang menanam beras, mereka hanya dapat panen sekali dalam setahun, dengan pasokan yang seringkali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di desa Oefeto. Mereka juga masih menggantungkan asupan dan ketersediaan beras dari luar wilayah mereka. Dari sejarah desa mereka memiliki olahan umbi-umbian serta olahan dari ternak babi.
Seorang perwakilan dari OMB Tafena Hit Kuan dalam presentasinya di sela-sela kegiatan menekankan bahwa anak-anak tidak hanya perlu mengenal dan mengonsumsi, tetapi juga harus merasa bangga dan mencintai pangan lokal yang merupakan warisan kuliner dari daerah mereka sendiri; sehingga mereka juga memiliki kemampuan untuk menyebarkan semangat kampanye konsumsi pangan lokal kepada orang lain. Dengan pendekatan melalui memasak dan bermain, diharapkan informasi mengenai pentingnya pangan lokal dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Suasana yang menyenangkan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan anak-anak tentang pentingnya melindungi pangan lokal sebagai langkah menuju kemandirian pangan. Kegiatan akan dilakukan lebih luas lagi dengan menyasar ke lebih banyak sekolah-sekolah dan komunitas bermain anak-anak.