Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) menyelenggarakan kegiatan Konsolidasi Fasilitator selama tiga hari, pada 17–19 Maret 2025, di Salatiga. Kegiatan ini diikuti oleh staf yang telah teridentifikasi sesuai dengan kriteria kebutuhan fasilitasi. Kegiatan selama 3 hari tersebut menghasilkan kesepahaman terkait format silabus fasilitator serta peningkatan kapasitas terkait teknik fasilitasi.
Dalam konsolidasi ini, pendekatan Appreciative Inquiry (AI) digunakan sebagai landasan utama. Pendekatan tersebut dipilih karena terbukti mampu membangun partisipasi aktif, menciptakan ruang refleksi yang positif, serta memperkuat komitmen terhadap perubahan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan hari pertama diawali dengan sesi “Hopes and Fears Spectrum” yang dipandu oleh tim Komisi Penguatan OMS (KPOMS). Sesi ini bertujuan untuk menggali secara terbuka ekspektasi dan kekhawatiran para peserta terhadap proses fasilitasi ke depan.
Selanjutnya, Bapak Andreas memberikan pengantar konteks, yang memperkuat pemahaman peserta mengenai arah strategis kegiatan dan pentingnya sinergi fasilitator dalam proses pendampingan.
Pada sesi “Circle Strength”, peserta diajak untuk mengenali kekuatan satu sama lain dalam sebuah lingkaran berbagi yang interaktif dan membangun. Kegiatan hari pertama ditutup dengan pengenalan pendekatan Appreciative Inquiry, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi Pitching ide fasilitasi serta peluncuran Interactive Feedback Wall sebagai ruang untuk saling memberikan umpan balik.
“Kami ingin membangun ruang yang nyaman, di mana fasilitator bisa tumbuh bersama dan saling menguatkan. Bukan hanya dalam kapasitas teknis, tapi juga secara personal dan emosional,” ujar Rina, Koordinator KPOMS.
Hari kedua diawali dengan sesi review kegiatan hari pertama menggunakan metode “2Ls” (Liked and Learned), untuk merefleksikan pengalaman dan pembelajaran yang dirasakan peserta. Dilanjutkan dengan sesi teknis mengenai format silabus, materi, metode, serta sasaran fasilitasi.
Para peserta kemudian menyusun silabus dan modul fasilitasi secara individu maupun tim, dengan pendampingan dari tim fasilitator KPOMS. Kegiatan berlanjut dengan pengkonsolidasian materi fasilitasi antar komisi biro sehingga kedepan ada keselerasaan antara materi yang tersedia dengan kebutuhan dari masing-masing komisi biro (di internal) dan juga OMS (di tingjkat eksternal)
Hari terakhir dibuka dengan sesi “2 Good Things”, sebuah metode refleksi apresiatif yang menekankan pada dua hal positif dari keseluruhan proses. Kegiatan ditutup dengan sesi Debriefing oleh tim fasilitator, yang mempertegas pentingnya keberlanjutan, kolaborasi lintas peran, serta rencana tindak lanjut dari hasil konsolidasi.