Sebagai upaya meningkatkan potensi pangan lokal terutama komoditas rumput laut; SHEEP Indonesia wilayah Sabu Raijua yang diwakili oleh Syarif Hidayat bersama dengan Bertha Leba perwakilan OMB Wuke Rohedui, desa Jiwuwu melakukan upaya penjajakan kerja sama dengan dinas kelautan Kab.Sabu Raijua serta masyarakat desa Ledreraga sebagai lokasi studi budidaya rumput laut.
Berdasarkan hasil identifikasi PRA, desa jiwuwu memiliki potensi rumput laut yang dapat dikembangkan. Hal tersebut didukung dengan kondisi pesisir yang masih minim polusi, dan sangat terjaga karena berada di kawasan taman nasional laut sawu, walaupun para petani rumput laut belum mampu mengelola siklus produksi dan efisiensi pengunaan bibit dengan baik sehinga sering kali terjadi kelangkaan pada bibit. Permasalahan kelangkaan bibit, juga ditambah dengan pemanfaatan pasca panen dan perdagangan yang belum mampu memberikan prospek yang menjanjikan. Hal ini dilihat dari pengolahan rumput laut kering yang belum memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan lainnya serta masih ada ketergantungan pada tengkulak.
Dengan kondisi tersebut, pengelolaan potensi rumput laut di Jiwuwu perlu didorong dengan pengelolaan produksi yang lebih baik, salah satunya dengan mengajak sinergi antar pihak OMB Wuke Rohedui dengan dinas kelautan. Selain upaya penjajakan kerja sama, diskusi juga dilakukan untuk melihat kondisi rumput laut dan selama ini bagaimana peran pemerintah dalam membina kelompok petani rumput laut di Sabu. Berdasarkan data yang ditemukan, saat ini terdapat 2.735 orang petani dari 264 kelompok se-kabupaten sabu raijua telah melakukan budidaya. Saat ini, harga bibit cukup memberatkan para petani, harga meningkat drastis dari Rp. 5.000/Kg rumput laut basah menjadi lebih dari Rp. 10.000/Kg. Faktor inilah yang membuat banyak para petani rumput laut tidak membudidayakan disebabkan masalah tingginya harga bibit.
Untuk upaya lebih memahami dan belajar pengelolaan budidaya rumput laut kedepan, selepas dari dinas kelautan, OMB Woke Rohedui mengunjungi budidaya rumput laut desa ledreraga untuk belajar teknik distribusi hasil panen. Kegiatan menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya; adanya komitmen dari dinas untuk membuka ruang audiensi yang lebih luas dan mengajak para pemangku kepentingan terkait untuk bersinergi mengelola potensi rumput laut, berinvestasi mengembangkan produk serta adanya kesempatan bersama untuk membuka forum diskusi dan bertukar pengetahuan bersama petani desa Ledreraga sehingga produksi, budidaya dan pemasarannya lebih meningkatkan dan meberi kontribusi pendapatan yang dapat dirasakan masyarakat Sabu Raijua.