SHEEP Indonesia Wilayah sabu Raijua melakukan gerak cepat untuk mengoptimalkan kegiatan sekolah lapang; Secara bertahap sejak hari Kamis (08/09/22) sampai Jum’at (16/09/22) YSI wilayah Sabu Raijua mewujudkan kemitraan dengan empat desa mitra yaitu pemerintah Desa Dainao, Matei, Eimadake, dan Keliha
Pertemuan diawali dengan menyepakati beberapa komoditas yang dipilih untuk dikembangkan dan dibudidayakan; beberapa komoditas yang dipilih diantaranya Kacang hijau di desa Dainao, ternak babi di Matei dan Eimadake, serta sorgum di desa Keliha. Pemilihan komoditas merupakan hasil diskusi, perencanaan, serta survey lapangan yang rutin dilakukan oleh kelompok OMB.
Bagi Pemerintah Desa Dainao, upaya mendukung salah satunya dilakukan dengan memberikan legalitas peserta melalui surat penugasan desa, mengupayakan keberlanjutan produksi komoditas kacang hijau dari mulai proses produksi sampai dengan proses pemasaran, memberikan alokasi 20 % dana desa untuk keperluan sekolah lapang, serta bekerja sama dengan YSI untuk mendorong dinas pertanian mengembangkan peternakan babi di desa dainao. Lain dari desa Dainao, pemerintah desa Matei secara sukarela terlibat langsung dalam proses pertemuan rutin kelompok, memberikan bantuan pembelian bibit jagung sebesar 50 juta rupiah dan mengupayakan terwujudnya peternakan babi yang dimasukkan dalam RPJMDes 2023. Desa Eimadake dan Keliha juga turut memberikan sumbangsih dan dukungan yang sama dengan desa lain namun dengan nominal yang berbeda mengikuti besaran anggaran di masing-masing desa.
Kemitraaan yang terjalin menjadi Langkah baik bagi untuk mengarah pada kemandirian pangan di Sabu Raijua. Selanjutnya, pihak-pihak terkait (YSI, PemDes dan OMB) akan secara bersama-sama terlibat dalam proses perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan sekolah lapang.