Selasa (19/07/22) bertempat di student center UIN Sunan Kalijaga tim manajemen bencana SHEEP Indonesia yang diwakili oleh Suparlan (manager bidang kebencanaan) dan Alvianto Roeseno (staf bidang kebencanaan) melakukan peningkatan kapasitas bagi perkumpulan mahasiswa pecinta alam UIN SUKA (Sunan Kalijaga) terkait kerelawanan dalam respon tanggap darurat bencana. Tema ini menjadi bagian dari siklus manajamen bencana, pada fase tanggap darurat.
Kegiatan diikuti 15 orang anggota mahasiswa pecinta alam (MAPALA) yang memiliki pengalaman dan dasar untuk survive di lapangan, hal ini menjadi bagian penting ketika bicara bagaimana seorang relawan terlibat dalam respon tanggap darurat. Para mahasiswa diberikan materi tentang pengetahuan tentang bencana, jenis, siklus, proses manajemen sampai dengan bagaimana membuat konsep-konsep pengurangan risiko bencana dan tentunya bagaimana prosedur saat terjadi tanggap darurat. Materi tidak hanya diberikan dalam bentuk pemaparan tapi juga diskusi kelompok. Selain itu, dilakukan pemetaan potensi diri masing-masing dan hal-hal apa saja terkait standar respon yang harus dilakukan sebelum terjadi bencana, ketika bencana dan pasca bencana sehingga inisiatif dan pengetahuan mereka menjadi meningkat.
Menurut Alvianto Roeseno (staf bidang kebencanaan YSI) “Pengalaman yang mereka miliki ditambah pengetahuan yang diarahkan dan juga niat mereka yang tinggi dalam kemanusiaan akan membuat mapalaska semakin dibutuhkan dimasyarakat”. Antusiasme tidak hanya berhenti di akhir kegiatan, tapi muncul tindak lanjut yang disepakati bahwa diskusi lanjutan adalah hasil pemetaan potensi dan minat dari masing-masing mahasiwa mapalaska.