Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor termasuk dalam 26 kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang masuk kategori wilayah rawan banjir dan longsor. Bencana longsor, banjir bandang, hingga pergerakan tanah setiap tahun silih berganti menerjang wilayah yang rawan di Kabupaten Bogor. [1] Ancaman dan bencana tersebut menjadi siklus tahunan yang hampir setiap bulan februari sampai dengan maret terjadi di wilayah mereka. Salah satu mandat YSI untuk edukasi sebagai bagian dari upaya mitigasi dan kesiapsiagaan perlu terus ditingkatkan masyarakat untuk menghadapi ancaman tersebut. Edukasi dilakukan dengan mengadakan simulasi tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor yang diberikan kepada siswa-siswi SDN Banar 02 di Kecamatan Nanggung.
SDN Banar 02 adalah salah satu sekolah yang terletak di lokasi rawan banjir dan longsor karena berdekatan langsung dengan sungai Cisahan dimana setiap kali debit air meningkat maka akan terjadi bencana banjir. Simulasi menyasar 180 orang anak-anak dan 9 orang guru sekolah dibagi menjadi 2 tahap yaitu persiapan, dan tahap siaga. Pada tahap persiapan guru dan murid diajarkan untuk berbagi peran, memahami tahapan-tahapan dalam upaya peringatan dini kepada masyarakat. Hal ini juga dipraktekkan sebagai bagian dari skenario evakuasi.
Tahap kedua simulasi dilakukan skenario siaga 3 sampai dengan 1 dalam tahapan ini. Melalui simulasi dan bermain peran oleh anak-anak dan guru, YSI dapat mengamati dan mengevaluasi sejauh mana pengetahuan dan kapasitas mereka dalam pengetahuan menghadapi ancaman. Hasil pengamatan ini kemudian digunakan sebagai landasan dalam penyiapan simulasi tahap lanjutan. Peran aktif juga ditunjukan oleh orang tua murid yang awalnya hanya bermaksud untuk menjemput anak-anaknya. Mereka mau terlibat dan menanggapi tiap tahapan yang disimulasikan. Selain itu, salah satu orang tua siswa mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi hal yang luar biasa karena baru pertama mereka dapatkan melalui praktik secara langsung tidak hanya melalui teori, atau informasi selebaran.
Mengakhiri kegiatan simulasi, Alvianto Roeseno selaku Manager area menyampaikan “Anak-anak dan guru sekolah dibekali pengetahuan ancaman banjir dan longsor yang ada di wilayahnya, sehingga mereka mampu mengamankan diri pribadi, evakuasi mandiri hingga memberikan pertolongan kepada lainnya. Peran Guru pada kegiatan simulasi ini cukup krusial sebagai tim siaga bencana di sekolah. Diharapkan pembelajaran berdasarkan pengalaman simulasi ini dapat menjadi pengetahuan yang melekat pada siswa maupun guru di SDN Banar 02 dan ada penularan pengetahuan kepada anak-anak lain di lingkungan tinggal atau teman bermainnya” pungkasnya.