Gerakan bersama untuk mendorong peningkatan status Kesehatan masyarakat di kabupaten Lombok Utara pada hari Rabu (26/10/22) diinisiasi para kader Posyandu Keluarga Edelweis, Dusun Tumpangsari, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Salah satu yang dilakukan adalah berbagi pengalaman dan diskusi tentang pengetahuan dan pengalaman pengelolaan posyandu keluarga. Diskusi yang dikemas dengan metode peer learning dan learning by doing memfokuskan pada mencermati dan mengidentifikasi hal baik dari masing-masing posyandu agar dapat diadaptasi dan diterapkan oleh yang lain.
Kegiatan dihadiri oleh 31 orang terdiri dari Kader Posyandu dan staf desa dari Desa Salut Kayangan, Santong Mulia, Sesait, Pendua, Pansor, dan Santong; juga hadir perwakilan kader dan PemDes, serta Perwakilan staf Puskesmas Kayangan dan Santong. Sebagai penjelasan, Posyandu keluarga edelweis dan posyandu keluarga desa salut merupakan pemenang (juara 1 dan juara 3) dari lomba posyandu keluarga tingkat kabupaten. Dengan berbagi pengalaman ini, kader posyandu dari wilayah lain dapat saling belajar untuk semakin melengkapi penerapan posyandu keluarga.
Hal menarik muncul saat puskesmas Edelweis berbagi pengalaman tentang posyandu keluarga yang terintegrasi dengan Dapur Posyandu, Kebun Gizi, dan Bank Sampah yang juga telah mulai dilakukan oleh kader posyandu di Salut. Ini pengetahuan dan pemahaman yang dapat dijadikan praktek baik dalam pengelolaan posyandu keluarga desa atau dusun lain. Hal tersebut ditekankan oleh salah satu kader edelweis dimana konsep tersebut membuat masyarakat tidak hanya termonitor kesehatannya namun juga memiliki gizi yang seimbang serta pengelolaan sampah dengan kebersihan lingkungan yang baik, sehingga tidak menimbulkan penyakit lain. Di sisi lain puskesmas desa salut dan sesait memberikan sharing dan pengalaman, ketika mereka sendiri terbantu karena data status kesehatan masyarakat terdokumentasi secara jelas. Berapa jumlah masyarakat yang terlayani dengan status kesehatan dapat menjadi dasar rujukan yang bermanfaat bagi puskesmas atau rumah sakit. Selain itu administrasi dan kondisi masyarakat yang datang ke posyandu dapat digunakan untuk analisa dan dasar menentukan program kerja serta penanganan apa yang harus diprioritaskan dalam pengelolaan posyandu dan menguatkan kesehatan di tiap desa. Data status kesehatan yang didapat bukan hanya sekedar sample namun dilakukan indepth assesment sehingga status kesehatan masyarakat mampu digali secara mendalam serta didapatkan hasil yang faktual.
Di akhir kegiatan muncul kesepakatan untuk menerapkan paktek terbaik bagi pengembangan posyandu keluarga di masing-masing wilayah yang dapat dimonitoring dan dilihat manfaatnya kemudian dibagikan lagi pengalamannya. Capaian dan hasil praktek baik ini nantinya akan dipublikasikan dan menjadi rekomendasi kepada pemerintah kabupaten untuk dapat direplikasi dan diterapkan oleh posyandu lain di Kabupaten Lombok Utara.