Keberadaan Hutan bakau selama ini di desa Katurei di kabupaten Mentawai telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Manfaat tersebut diantaranya membantu menyerap bahan pencemar dari berbagai kegiatan manusia, mencegah erosi pantai, menjadi habitat bagi satwa liar, sumber hara bagi rumput laut, dan tempat perlindungan ikan untuk keberlanjutan kehidupan manusia. Salah satu hewan laut yang hidup di dalam hutan bakau tersebut adalah kepiting yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Namun pemanfaatan ini belum mempertimbangkan keberlanjutan dan bud daya jangka Panjang. Hal ini mempengaruhi populasi kepiting menurun terutama pada ukuran besar, sulit didapatkan, dan mengakibatkan harga kepiting menjadi lebih tinggi.
Dengan dinamika yang dihadapi tersebut dan mendorong masyarakat memiliki kesadaran akan keberlanjutan keberadaan kepiting serta menjaga kelestarian alam seperti hutan bakau, masyarakat desa Katurei bersama Yayasan SHEEP Indonesia mulai mengidentifikasi potensi yang dapat dikembangkan kedepan. Masyarakat belajar dan berupaya melakukan budidaya kepiting di alam. Dalam pembelajaran dan pengamatan tersebut, mulailah identifikasi pengetahuan dan cara terbaik yang mempertimbangkan kelestarian lingkungan sekitar.
Ada dua cara yang digunakan masyarakat, yaitu dengan menggunakan bambu (tambak) untuk membuat pagar bambu sehingga kepiting tidak keluar dan tetap ada di dalamnya, dan menggunakan keranjang yang dibuat khusus dari pabrik. Perlengkapan pendukung ini masih ramah lingkungan dan tidak merusak ekosostem sekitar serta mudah didapatkan.
Proses belajar budidaya ini masih dilakukan oleh masyarakat dan semakin dipahami dengan kesepakatan agar tidak dilakukan eksploitasi besar-besaran terhadap kepiting dan menjualnya sesuai dengan aturan yang berlaku, yaitu mendapatkan ukuran kepiting 500gram ke atas. Semoga upaya ini juga mendorong wilayah dan masyarakat lain juga memiliki inisiatif yang mendorong keberlangsungan hidup alam dan manusia di masa depan, meningkatkan pengetahuan namun juga mendukung pendapatan bagi masyarakat.