Jum’at (04/02/22) bertempat di balai dusun Mulagati dan Lokok Sutrang, SHEEP Indonesia wilayah Lombok beserta dengan tim siaga bencana desa menginisiasi kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) pembuatan prosedur Kedaruratan Peta Evakuasi (penentuan Jalur evakausi dan Titik Kumpul) di setiap dusun yang terintegrasi dengan Pusat Evakuasi masyarakat (PEM). FGD dihadiri secara langsung oleh perwakilan Kepala Dusun mulagati dan Lokok Sutrang, ketua RT, Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda, Ibu-ibu, dan TSBD Santong Mulia.
Pembuatan jalur evakuasi dan titik kumpul menjadi tindak lanjut dari hasil kajian risiko yang telah dimiliki desa yang tersusun sebelumnya. Salah satu hasil kajian terkait belum adanya jalur evakuasi dan titik kumpul di desa santong mulia, kemudian ditindaklanjuti dengan identifikasi titik yang ditelusuri saat kejadian bencana gempa yang melanda Lombok pada tahun 2018. Salah satu yang diidentifikasi ketika masyarakat mengalami luka ringan sampai berat terkena reruntuhan bangunan saat gempa adalah, belum adanya peta, jalur dan lokasi evakuasi yang ada di desa yang dijadikan informasi bagi masyarakat.
Hasil dari FGD akan disosialisasikan kepada masyarakat melalui media khutbah Jum’at, Khatib yang juga merupakan tokoh desa merasa bahwa bencana gempa yang terjadi dampaknya sangat merugikan sehingga dengan adanya momen pendampingan dari YSI timbul dukungan pengurangan risiko bencana melalui pendekatan keagamaan. Hasil ini juga nantinya akan ditempelkan sebagai informasi desa sehingga dapat diakses semua warga yang terintegrasi dengan fungsi PEM (pusat evakuasi masyarakat) saat normal dan saat bencana sehingga timbul kesiapsiagaan sewaktu terjadi bencana.