Sebagai upaya meningkatkan status Kesehatan masyarakat pasca bencana, Yayasan SHEEP Indonesia menginisiasi kegiatan simulasi permodelan “Posyandu Keluarga” di desa Enu dan Toaya Vunta, Donggala, Sulawesi Tengah. Simulasi permodelan “posyandu keluarga” dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang konsep “Posyandu keluarga”, alur “posyandu keluarga” dan kendala yang dihadapi untuk mewujudkan “posyandu keluarga” dan membuat rencana tindak lanjut pelaksanaan permodelan “Posyandu keluarga”.
Kegiatan dimulai pada hari Rabu (01/12/21) di posyandu anggrek dusun 1 Desa Enu dan berlangsung selama 2 hari; hari pertama dilaksanakan kegiatan pelatihan serta simulasi “posyandu keluarga” di desa Enu dan Toaya Vunta; hari kedua, dilaksanakan kegiatan simulasi “posyandu keluarga” di desa Enu. Kegiatan diikuti oleh Kader desa enu sebanyak 3 orang, Puskesmas Syekh Pue Lasadindi Toaya, 3 orang terdiri dari pemegang program lansia, bayi/balita, perwakilan pemerintah desa, Serta 1 orang Bidan desa.
Simulasi permodelan posyandu keluarga diterapkan karena masih ditemukan banyaknya posyandu di desa dampingan yang belum menerapkan posyandu keluarga, maka dari itu perlu dilakukan permodelan guna meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat desa dampingan
YSI mendorong pemahaman masyarakat dan semua komponen kesehatan agar menerapkan posyandu keluarga untuk meningkatkan kesehatan diri dengan kontrol keluarga. Kesehatan tidak hanya ditentukan oleh petugas medis saja, tapi bagaimana kita dan anggota keluarga yang lain mampu memahami apa yang dibutuhkan tubuh kita, apa yang masuk dan memelihara tubuh kita sebelum kita membutuhkan bantuan medis. Setidaknya keluarga memiliki kesadaran akan hak mendapatkan kesehatan, apalagi di masa pandemi ini.