Hari Senin dan Selasa, 25- 26 April 2022, Yayasan SHEEP Indonesia bersama dengan Organisasi Masyarakat Basis (OMB) Titu Ruba Murime melaksanakan kegiatan diskusi perencanaan untuk penentuan produk komoditas unggulan desa yang akan dibudidayakan sebagai fokus praktek sekolah lapang. Diskusi tersebut merupakan tindak lanjut praktek identifikasi masalah dan potensi desa dengan metode participatory rural apraisal (PRA) yang telah dilakukan sebelumnya.
Diskusi dihadiri peserta lintas sektoral diantaranya; 32 anggota OMB Titu Ruba Muri, organisasi perangkat desa kotahawu, aparat TNI serta penyuluh dinas pertanian kabupaten sabu Raijua. Kehadiran peserta lintas sektoral merupakan upaya mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam pengembangan program kemandirian pangan lokal.
Sesi diskusi diawali penyusunan program kerja tahunan dilanjutkan dengan pemilihan komoditas pangan unggulan desa. Berdasarkan potensi yang telah teridentifikasi dalam praktik PRA serta potensi dan permasalahan tentang ketergantungan pangan, semua anggota sepakat memilih sorgum sebagai komoditas yang akan dipelajari bersama dalam sekolah lapang. Sorgum menjadi salah satu potensi pangan berdasarkan yang sesuai dengan kondisi geografis dan masuk identifikasi dalam sejarah pangan lokal di desa kotahawu. Diskusi selanjutnya, masyarakat diajak memilih lokasi lahan percontohan yang akan menjadai titik pembelajaran bersama, selanjutnya menentukan tahapan sekolah lapang selama 1 siklus tanam, perencanana pasca panen, pemasaran serta kampanye dan advokasi kepada pemerintah desa dan kabupaten untuk mendorong pangan lokal dengan sasaran adanya kebijakan perlindungan pangan lokal di tingkat desa dan kabupaten.
Dinamika diskusi dengan pemilihan komoditas menjadi diskusi menarik, sehingga kepala desa kotahawu Bpk. Daniel Pi Kaho menyambut baik dan menanggapi bahwa desa siap mendukung dan berkontribusi menyediakan lahan seluas 10 Ha yang dapat digunakan OMB Titu Ruba Muri dan masyarakat desa untuk menanam serta membudidayakan sorgum. “Kami berkeinginan untuk dapat menanam sorgum setidaknya 10 Ha di desa kotahawu, seiiring dengan pilihan komoditas yang di tentuan oleh OMB Titu Ruba Muri Pemerintah desa tentu mendukung dan mendorong kepada masyarakat agar memanfaatkan pembelajaran ini dengan maksimal” pungkasnya.