
Forum Komunikasi Desa Eimadake menggelar pertemuan yang dihadiri perwakilan enam Organisasi Masyarakat Basis (OMB) dari Ledetalo, Kotahawu, Mehona, Dainao, Jiwuwu, dan Keliha, serta tiga ahli kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sabu Raijua. Pertemuan ini membahas rencana pembangunan rumah produksi yang dikembangkan oleh Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) bersama OMB Eimadake sebagai mitra pelaksana di lapangan.
Pertemuan dibuka oleh perwakilan OMB Eimadake selaku tuan rumah dan lokasi pembangunan rumah produksi. Pada sesi awal, forum meninjau kembali komitmen tujuh OMB yang sebelumnya telah menyatakan dukungan terhadap pembangunan ini. Masing-masing OMB memperkuat komitmennya dengan menyerahkan simbol kontribusi berupa berbagai komoditas seperti buah labu, jagung, dan garam. Komoditas-komoditas ini akan menjadi bahan utama dalam proses produksi rumah tersebut.

Setelah membahas bentuk dukungan, forum berlanjut pada pembahasan teknis mengenai pengelolaan dan keberlanjutan rumah produksi. Peserta mendiskusikan standar kualitas, bobot, harga, waktu pengiriman, sistem pembayaran, serta mekanisme distribusi komoditas. Diskusi berlangsung terbuka dan menghasilkan kesepahaman bersama tentang pentingnya keteraturan dan kejelasan kerja sama antar OMB agar rumah produksi dapat beroperasi secara berkelanjutan.
Forum juga menghadirkan sesi berbagi pengetahuan mengenai penguatan biosecurity ternak babi dan pemanfaatan bahan lokal untuk pakan ternak. Sesi ini difasilitasi oleh tim ahli dari Dinas Pertanian dan Pangan Sabu Raijua yang memberikan panduan praktis tentang pencegahan penyakit serta pengembangan pakan alternatif di tingkat desa. Salah satu peserta, Dominggus Djami, menekankan pentingnya kedisiplinan dalam penerapan biosecurity. “Orangnya harus disiplin dan menjaga kebersihan kandang. Selain itu juga harus memperhatikan kualitas pakan. Saya melihat semua pakan yang dibawa sudah bagus, ada labu, ikan, garam, jagung, semuanya dari produksi dalam daerah,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut dari seluruh pembahasan, forum menyepakati beberapa rencana kerja bersama. Di antaranya penetapan harga bersama, dukungan ternak babi untuk rumah produksi, serta uji coba pakan berbahan dasar labu. Proses pembelian dan penyesuaian harga juga akan mengikuti standar bersama yang telah disetujui.
Ketua OMB Eimadake, Yohana Djo Rate, menutup pertemuan dengan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Ini kali pertama semua OMB mitra YSI berkumpul dan membicarakan kerja sama antar OMB. Kami berharap dengan dukungan teman-teman, rumah produksi ini bisa lepas dari ketergantungan pada pakan pabrik dan mampu mendistribusikan babi lokal yang berkualitas,” ungkapnya.

