
Pada 22–23 September 2025, anggota OMB dan pengurus Rumah Produksi Rumput Laut Desa Jiwuwu mengikuti agenda kunjungan industri dan kemitraan di Kupang. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada peserta terkait pengelolaan produksi rumput laut.
Selama kegiatan, peserta mempraktikkan Quality Control, pemilahan dan penanganan, pencatatan, serta penyimpanan. Menurut salah satu peserta, Ibu Oktaviana Mone, mereka merasakan secara langsung materi yang sebelumnya hanya dibahas dan dibayangkan dalam rumah produksi. Praktik ini memperjelas model dan tahapan kerja rumah produksi yang akan nantinya akan dijalankan.

Beberapa temuan penting dari hasil praktik yang direfleksikan bersama antara lain peserta memahami alur proses produksi mulai dari penerimaan, proses produksi, penyimpanan, hingga distribusi barang. Peserta juga mendiskusikan risiko pada setiap tahapan produksi dan dinamika harga. merefleksikan dinamika dan pengalaman yang sudah dilakukan, mereka menyadari bahwa tantangan terbesar adalah rendahnya kesadaran petani untuk meningkatkan kualitas produk, sementara citra rumput laut di Sabu Raijua masih cukup buruk.
Selain itu, inisiasi kemitraan yang diajukan OMB mendapat tanggapan positif dari manajemen PT. Sea Aditya Jaya. Pihak perusahaan menilai OMB Wuke Rohedui bersama rumah produksinya berpotensi menjadi model perbaikan kualitas rumput laut dari Sabu Raijua. Kemitraan ini juga diharapkan memperluas jejaring pasar sekaligus menguatkan posisi perusahaan.

Bagi peserta, manfaat paling nyata dari kunjungan ini adalah calon pengurus rumah produksi dapat memahami tahapan proses produksi, jaringan pasar, serta kebutuhan struktur manajemen yang diperlukan. Selanjutnya, OMB merencanakan diskusi lanjutan untuk menyusun catatan temuan sebagai bahan manajemen rumah produksi, termasuk penyusunan SOP.
Kemitraan ini juga menjadi strategi OMB untuk meningkatkan standar kualitas produk rumput laut, penerimaan seluruh produk yang dikirimkan, pembaruan informasi dinamika harga pasar, dukungan modal dan peralatan, serta peningkatan kapasitas bagi pengurus rumah produksi.

