Kamis (31/03/22) bertempat di Len Tukak Bendu, dusun Tukak Bendu, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, tim siaga bencana desa (TSBD) desa Santong Mulia didukung dengan AJI mataram mengadakan pementasan wayang Botol anak-anak. Pertunjukan wayang botol tersebut diinisiasi dan diselenggarakan sebagai wujud kepedulian dan edukasi terkait tema kesiapsiagaan bencana serta membangun pemahaman masyarakat.
Pementasan yang dilakukan anak-anak desa Santong Mulia ini lebih menceritakan kembali kilas balik bencana gempa yang menimpa mereka tahun 2018 silam. Anak-anak menceritakan bagaimana mereka menjadi korban gempa dan merefleksikan kembali perasaan mereka pada saat terjadi gempa bumi. Di pementasan ini, anak-anak juga diajak untuk berbagi peran, sebagai korban, narator dan mereka yang menanggapi dengan berbagi pengetahuan. Mereka saling bersaut-sautan “Tolong, lindur (gempa dalam Bahasa Sasak) itu datang…” kata salah seorang anak dan disaut oleh anak yang lain “Kalau ada gempa sembunyi di bawah meja, kalau ada gempa cepat keluar dari rumah” seketika itu juga tawa anak-anak pecah dan dilanjutkan dengan tepuk tangan dan bernyanyi. Ditengah-tengah pementasan, diselipkan pula edukasi tentang kegunaan PEM (pusat evakuasi masyarakat) kepada anak-anak.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Desa & Pemerintaha Desa, BPD, Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda, Ibu-ibu, TSBD serta anak-anak, masyarakat Desa Santong Mulia. Kegiatan tersebut menjadi momentum baik yang digunakan sebagai bagian dari proses trauma healing kepada anak-anak korban gempa sekaligus media pembelajaran dari musibah gempa yang mereka alami tahun 2018 lalu dengan media menarik dan menyenangkan, dalam sebuah cerita yang mungkin saja saat ini tidak menjadi hal yang diminati di tengah maraknya aplikasi game dan gadget. Media ini menjadi alternatif kampanye sekaligus edukasi tentang mitigasi bencana kepada anak-anak dan masyarakat luas.