Oleh Lily Frame (UNSW, Sydney) dan Rebekah Baynard-Smith (Monash University, Melbourne).
Sebagai bagian dari program pertukaran mahasiswa kami di Indonesia kami mendapat kesempatan untuk magang di Yayasan SHEEP Indonesia. Selama 8 minggu, kami mengamati danterlibat dalam kerja-kerja SHEEP di desa Mangunan dan Argomulyo untuk belajar tentang pariwisata berkenalnjutan, Pengurangan Resiko bencana (PRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API).
Tujuan kami di SHEEP ialah melakukan kunjungan, melihat, mencermati dan membuat laporan tentang bagaimana desa Mangunan membangun industri pariwisata, tanpa mengabaikan perlindungan lingkungan, budaya local, dengan melibatkan masyarakat, dan mempertimbangkan PRB dan API. Ini adalah sebuah tantangan bagi kami untuk bertemu dengan tokoh-tokoh desa, pengelola, perangkat pemerintah dan keluarga, dan menyatu dengan kehidupan di Mangunan dan mengalami sendiri gaya hidup orang Jawa. Pengalaman ini memberikan kami pemahaman yang dalam tentang Mangunan dan menambah dimensi baru bagi kerja-kerja kami di sana. Setelah melihat ke-enam dukuh, mengunjungi berbagai lokasi seperti gardu pandang, gua, tempat-tempat bersejarah (punden), dan berbagai industri rumah tangga, kami membuat sebuah laporan yang kemudian kami sajikan dalam sebuah Diskusi Kelompok Terfokus dengan berbagai pihak terkait. Ini adalah forum yang sangat baik untuk bertemu dan memfasilitasi diskusi terkait lokasi di atas, mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan serta belajar lebih jauh tentang tantangan yang dihadapi masyarakat terkait aspek pendanaan, SDM dan ketrampilan teknis. Kami mampu memberi jawaban atas semua pertanyaan yang diajukan, dan kami sekaligus belajar banyak dan merasa bahwa kami masih bias memberi kontribusi lebih banyak pengetahuan dan pengalaman kami sendiri.
Dengan laporan kami, kami berharap SHEEP bisa terus bekerja di Mangunan dengan memanfaatkan rekomendasi kami sebagai titik awal untuk mengembangkan kebijakan pariwisata berkelanjutan serta strategi PRB. Dari pengalaman kami di Mangunan, kami bisa memahami bagaimana konsep pembangunan bias diterapkan secara nyata di masyarakat. Melalui interaksi kami dengan berbagai pihak, kami mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana proses pembangunan membutuhkan kerjasama berbagai pihak. Dengan pengalaman ini, kami bias meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia kami dengan teman-teman dan dengan tinggal Bersama masyarakat yang memberi kami kesempatan untuk mempraktikkan kemampuan Bahasa kami setiap hari.
Kami akan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang kami dapatkan selama magang di SHEEP dan menerapkannya dalam studi kami dan praktek pembangunan di masa depan. Kami berharap SHEEP bisa terus berkembang dan tetap menjalankan berbagai program pembangunan di Indonesia. Terima kasih kepada semua staf yang telah menerima kami dengan tangan terbuka dan memberi kami kesempatan belajar dan berkembang sebagai mahasiswa.